Daftar 5 Sungai Keajaiban di Indonesia! So Beautiful Guys~~
1. Sungai Mamberamo
Daftar 5 Sungai Keajaiban di Mamberamo yang terletak di daratan Papua ini memiliki nama yang berasal dari bahasa Dani yang berarti “air besar”. Dengan panjang 670 kilometer, sungai ini merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia dan dikenal sebagai “Amazon”-nya Indonesia.
Daerah sekitarnya masih alami dan kaya akan keanekaragaman hayati, menjadi rumah bagi beberapa suku terasing.
Sungai ini juga berfungsi sebagai infrastruktur transportasi utama bagi penduduk setempat dan memiliki perkebunan sagu yang dibudidayakan di sepanjang daerah aliran sungai Mamberamo.
Selain itu, sungai ini merupakan rumah bagi dua spesies buaya, yaitu buaya muara dan buaya darat, yang merupakan bagian penting dari ekosistem setempat. Potensi alam seperti batu bara, gas alam dan emas juga dapat ditemukan di sekitar sungai yang pernah menjadi lokasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia.
Panjang Sungai : 670 KM
Mata air : Pertemuan dari beberapa anak sungai yaitu Sungai Traiku, Sungai Daalen, dan Sungai Taritatu.
Hilir : Samudera Pasifik
Lokasi : Pulau Papua – Provinsi Papua
2. Sungai Begawan Solo
Sungai terbesar di Indonesia yang berada di pulau Jawa adalah Sungai Bengawan Solo. Namanya begitu terkenal hingga diabadikan dalam sebuah lagu keroncong berjudul “Bengawan Solo” karya Gesang.
Bengawan Solo dalam bahasa Jawa berarti “sungai besar” dan memiliki panjang 548 kilometer.
Banyak industri, termasuk industri alkohol, batik, tahu, dan peternakan babi, telah berkontribusi terhadap pencemaran ini. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyelidiki masalah ini untuk mengatasi dampak negatifnya.
Panjang Sungai : 548 KM
Mata air : Gunung Lawu
Hilir : Laut Jawa
Lokasi : Pulau Jawa – Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3. Sungai Digul
Memiliki karakteristik yang unik dengan alirannya yang sebagian besar melintasi rawa-rawa yang luas. Sungai ini bermata air di lereng selatan Pegunungan Maoke dan mengalir ke arah selatan, kemudian ke arah barat hingga mencapai Laut Arafura.
Aliran utama Sungai Digul membentuk sebuah delta di dekat Pulau Dolak (sekarang dikenal sebagai Pulau Yos Sudarso). Dengan panjang 525 kilometer, sungai ini dapat dilayari hingga Tanah Merah. Selain menjadi salah satu sungai terpanjang di Papua, Sungai Digul juga memiliki arti sejarah yang penting.
Pada awal abad ke-20, rawa-rawa di bagian hulu sungai digunakan sebagai tempat eksekusi untuk koloni penjara yang dikenal sebagai “Boven-Digoel,” terutama sebagai akibat dari pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang gagal pada tahun 1926.
Mata air : Pegunungan Maoke
Hilir : Laut Arafuru
Lokasi : Pulau Papua
4. Sungai Indragiri
Sungai berikutnya adalah Sungai Indragiri di Riau, yang memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat setempat. Dengan panjang sekitar 550 km dan bermuara di Selat Berhala sebanyak tiga kali, sungai ini menjadi sumber air utama untuk mencuci pakaian, kebutuhan dapur, bahkan aktivitas mandi dan kakus pun dilakukan langsung di sungai ini.
Air sungai yang menghitam dan terkontaminasi sampah mengancam kesehatan masyarakat, sementara luapan air sungai dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ketergantungan masyarakat terhadap sungai dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi dan akses yang dekat. Untuk menjaga keberlanjutan sungai ini, perlindungan dan pembersihan sungai sangat penting dilakukan untuk melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Mata air : Dari dua sungai, yaitu Sungai Sinamar dan Sungai Omblin.
Hilir : Selat Malaka
Lokasi : Pulau Sumatra di Provinsi Riau.
5. Sungai Martapura
Sungai ini memiliki panjang 600 kilometer dan merupakan anak sungai dari Sungai Barito.
Martapura dinamai oleh Raja Banjar ke-4, Sultan Mustain Billah, yang menjadikan Martapura sebagai ibu kota baru sekitar tahun 1630, menggantikan Banjarmasin. Martapura juga merupakan lokasi istana baru di sebelah timur Kayu Tangi.
Sungai Martapura juga dikenal sebagai Sungai Bandar Kecil atau Sungai Kayutangi. Di masa lalu, sungai ini merupakan pusat kegiatan para pedagang Cina di bagian hilir, sehingga mendapat julukan Sungai Cina.
Mata air : Provinsi Kalimantan Tengah bagian utara.
Hilir : Laut Jawa.
Lokasi : Pulau Kalimantan di Provinsi Kalimantan Tengah