Tentang KPK Pelajari Kasus Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo Melalui GM Media Radio Prambors. Komisi Pembasmian Korupsi (KPK) terus menginvestigasi kasus sangkaan tindak pidana korupsi berbentuk pemerasan dalam kedudukan, akseptasi gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) bekas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL.
Untuk mempelajari hal itu, team penyidik mengagendakan mengecek GM Media Radio Prambors/PT Bayureksha, Dhirgaraya S Santo.
Penyelidikan kasus sangkaan tindak pidana korupsi di Kementan RI secara terdakwa SYL dan teman-teman, ini hari (5/1) berada di Gedung Merah Putih KPK, team penyidik mengagendakan panggilan dan pemeriksaan saksi Dhirgaraya S Santo (GM Media Radio Prambors/PT Bayureksha),” tutur Kepala Sisi Kabar berita KPK Ali Fikri dalam penjelasannya, Jumat (5/1/2024).
KPK sah umumkan status bekas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai terdakwa kasus sangkaan korupsi berbentuk pemerasan dalam kedudukan dan akseptasi gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Selainnya Syahrul Yasin Limpo, KPK menangkap dua anak buah Syahrul Yasin Limpo, mereka yaitu Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menerangkan, pertama kali kasus ini saat Syahrul Yasin Limpo menempati kedudukan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengusung ke-2 anak buahnya itu jadi bawahannya di Kementan. Selanjutnya Syahrul Yasin Limpo membuat peraturan yang berbuntut pemerasan dalam kedudukan.
Tentang KPK Pelajari Kasus Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo Melalui GM Media Radio Prambors
“SYL selanjutnya membuat peraturan individual hubungan. Ada pungutan atau setoran salah satunya dari ASN intern Kementan untuk penuhi keperluan individu termasuk keluarga pokoknya. Tutur Johanis dalam temu jurnalis di gedung KPK, Rabu (11/10/2023).
Sumber uang yang dipakai salah satunya asal dari aktualisasi bujet Kementerian Pertanian yang telah di mark up. Termasuk keinginan uang pada beberapa supplier yang memperoleh project di Kementerian Pertanian.
“Atas instruksi SYL, KS dan MH memerintah bawahannya kumpulkan beberapa uang dilingkup eselon I, beberapa Direktur Jenderal. Kepala Tubuh sampai Sekertaris di setiap eselon I. Dengan besaran nilai yang sudah ditetapkan SYL dengan range besaran mulai USD4 ribu sampai USD10 ribu. Kata Johanis.
Akseptasi uang lewat Kasdi dan Harta sebagai representasi sekalian ajudan Syahrul Yasin Limpo. Dilaksanakan dengan teratur setiap bulan dengan memakai pecahan mata uang asing.
