Dessert Khas Jepang, yang Manis Juga Kelezatannya Sangat Delicious!

Dessert Khas Jepang, yang Manis Juga Kelezatannya Sangat Delicious!

Kue tradisional Jepang yang dikenal dengan nama Wagashi ini memiliki identitas yang sangat khas, yaitu kelezatannya yang manis dan tak tertandingi. Wagashi biasanya disajikan bersama dengan teh hijau dalam berbagai perayaan. Terlepas dari rasanya yang manis, kue tradisional Jepang memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan kue-kue dari negara lain.

Orang Jepang telah membudidayakan makanan manis jauh sebelum gula menjadi bagian dari masakan mereka. Oleh karena itu, ketika Anda mencicipi manisan tradisional Jepang, jangan kaget jika rasanya tidak semanis manisan dari tempat lain. Rasa manis pada kue tradisional Jepang sering kali berasal dari bahan-bahan alami seperti kacang-kacangan atau buah-buahan, yang memberikan karakteristik rasa yang berbeda. Penasaran?

Baca Juga :
Daftar 7 Kota Super Indah yang Wajib Sobat Kunjungi di Negeri Sakura Ini, Jepang!

Dissert Khas Jepang yang Manis dan sangat Delicious :

1. Mochi

Mochi merupakan salah satu ciri khas kue Jepang yang paling dikenal. Kue ini terbuat dari mochigome, yaitu berupa beras ketan dari Jepang yang dicampur dengan air dan tepung beras. Mochi sering dibuat saat mochitsuki, di mana beras ketan ditumbuk menjadi adonan yang kenyal. Mochi merupakan makanan yang biasanya disajikan saat perayaan tahun baru di Jepang.

2. Namagashi

Namagashi adalah makanan manis tradisional Jepang yang sering dikaitkan dengan Wagashi. Makanan ini terbuat dari tepung beras dan diisi dengan pasta kacang manis, kemudian dibentuk dengan tangan sesuai dengan musimnya. Namagashi ini biasanya untuk disajikan dalam upacara minum teh.

3. Daifuku

Daifuku merupakan kue beras yang super lembut yang dibungkus dengan pasta kacang manis, biasanya berbentuk bulat kecil. Kue tradisional dari Jepang ini sering diberi lapisan tepung kentang agar tidak lengket saat disajikan. Daifuku tersedia dalam berbagai rasa, termasuk stroberi (ichigo), kacang-kacangan (mame), dan es krim. Daifuku harus dimakan dengan cepat karena akan mengeras jika dibiarkan terlalu lama.

4. Dango

Dango merupakan pangsit kukus kecil dan ada kenyal-kenyal yang terbuat dari tepung beras. Biasanya, dango disajikan dalam tiga atau empat batang dan dilapisi dengan saus manis atau pasta kacang. Kue tradisional Jepang ini juga sering menjadi tambahan pada hidangan penutup lainnya, seperti anmitsu dan oshiruko. Seperti daifuku, dango paling enak jika dimakan dalam keadaan segar.

5. Dorayaki

Dorayaki yang terdiri dari pasta kacang manis yang diapit di antara dua roti sama seperti panekuk. Kue tradisional Jepang ini terkenal sebagai camilan favorit karakter kartun legendaris, Doraemon. Dorayaki modern juga dapat diisi dengan berbagai isian lain, seperti krim kocok, krim custard, dan krim rasa teh hijau.

6. Taiyaki

Taiyaki adalah kudapan manis yang berbentuk ikan dan rasanya mirip dengan adonan pancake. Kue tradisional Jepang ini sering diisi dengan pasta kacang merah, tetapi selama bertahun-tahun, taiyaki juga telah dimodifikasi dengan berbagai isian lain, seperti krim custard, cokelat, atau keju. Taiyaki paling enak dinikmati langsung dari oven saat adonannya masih renyah.

7. kue Manju

Manju adalah roti kecil yang bisa dikukus atau dipanggang. Manju diisi dengan pasta kacang manis atau isian manis lainnya. Secara tradisional, manju memiliki bentuk bulat dengan lapisan luar yang halus, tetapi versi modern dari kue ini hadir dalam berbagai bentuk dan populer di kalangan penjual makanan.

8. Anmitsu

Anmitsu adalah jenis parfait Jepang yang terbuat dari agar-agar jelly. Agar-agar dilelehkan dalam air atau juga di dalam jus buah untuk membuat gelatin. Anmitsu biasanya disajikan dalam mangkuk dengan anko (pasta kacang manis), kacang polong, dan berbagai buah-buahan seperti persik, nanas, ceri, dan jeruk satsuma. Terkadang, mochi, es krim, dan buah-buahan non-tradisional seperti stroberi juga dapat ditambahkan ke dalam hidangan.

9. Uiro

Uiro adalah kue tradisional Jepang yang telah ada selama lebih dari 130 tahun. Kue ini terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur dengan gula dan air panas, kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dikukus. Saat ini, Uiro hadir dalam berbagai rasa, termasuk teh hijau, kacang merah azuki, dan kastanye. Teksturnya yang kenyal dan aromanya yang sedikit manis membuat Uiro populer di kalangan pecinta kuliner Jepang. Karena menggunakan beras ketan, Uiro juga lebih mengenyangkan dibandingkan dengan kue tradisional Jepang lainnya.

10. Kintsuba

Kintsuba terbuat dari selai kacang merah yang telah dipadatkan dengan gelatin nabati, kemudian dilapisi dengan campuran air dan tepung terigu, lalu digoreng ringan. Dinamakan Kintsuba karena bentuk kue ini mirip dengan gagang pedang, yang dalam bahasa Jepang disebut “tsuba”. Dibandingkan dengan kue panggang tradisional Jepang yang menggunakan selai kacang merah, kulit luar Kintsuba sangat tipis, sehingga rasa selai lebih terasa. Beberapa variasi Kintsuba menggunakan ubi jalar atau kentang sebagai pengganti selai kacang, yang membuatnya menjadi makanan yang cukup mengenyangkan.

11. Monaka: Kue Khas Jepang

Monaka kue yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan air, kemudian diolah menjadi adonan tipis. Adonan tipis satu ini kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan dipanggang. Kulit adonan yang sudah dipanggang kemudian diisi dengan selai kacang merah. Bentuk Monaka bisa bermacam-macam tergantung dari toko yang membuatnya, namun kebanyakan penjual Monaka membuat dengan bentuk yang serupa. Dalam perkembangannya, Monaka juga sering dijual dalam bentuk yang menyerupai karakter anime atau benda-benda tertentu, sehingga menarik perhatian pembeli.

12. Yokan Kue Khas Jepang

Yokan merupakan camilan manis yang isi nya padat seperti jeli yang terbuat dari gula dan agar-agar. Tersedia dalam berbagai rasa seperti kacang azuki, teh hijau, atau gula hitam. Satu batang Yokan biasanya seukuran sebungkus permen karet, sementara yang lebih besar harus diiris sebelum disajikan. Yokan tidak memerlukan pendingin dan memiliki masa simpan yang relatif lama.

13. Yatsuhashi: Kue Khas Jepang

Yatsuhashi merupakan kue tradisional jepang, yang berasal dari Kyoto. Kue ini memiliki tekstur yang unik dengan aroma kayu manis yang khas. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan daun telinga. Meskipun kebanyakan orang mengenal Yatsuhashi dalam bentuk mentah yang diisi dengan selai kacang merah, versi aslinya biasanya dipanggang. Di era modern, jumlah rasa Yatsuhashi semakin bertambah, dan Yatsuhashi yang berbentuk seperti hewan atau karakter anime juga menjadi lebih populer di toko-toko.

14. Oshiruko/Zenzai: Kue Khas Jepang

Oshiruko merupakan jenis kue tradisional yang dari Jepang cara disajikan dengan kuah seperti sup. Terdiri dari sup kacang merah panas yang disajikan dengan kue beras panggang (mochi) atau pangsit tepung beras. Sup kacang merah dapat memiliki tekstur yang halus atau kental. Hidangan serupa yang disebut zenzai juga disajikan dengan kuah yang lebih kental.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *