Kopi Panas Vs Kopi Dingin, Lebih Sehat yang Mana?

Kopi Panas Vs Kopi Dingin, Lebih Sehat yang Mana?

Kopi Panas Vs Kopi Dingin, Lebih Sehat yang Mana? Kopi merupakan minuman favorit banyak orang. Selain mencegah kantuk, kopi juga sering disebut-sebut dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Beberapa orang mungkin menyukai kopi panas untuk memulai hari. Tapi, banyak juga yang lebih menyukai kopi dingin atau es kopi yang terasa lebih menyegarkan.

Dikutip dari Times of India, untuk membandingkan kopi dingin dan kopi panas dari segi nilai gizinya, bisa tergantung dari jenis kopi yang digunakan. Selain itu, juga tergantung pada bahan tambahannya.

Kopi Panas Vs Kopi Dingin, Lebih Sehat yang Mana?

1. Kandungan Nutrisi

Kopi panas
Kopi ini mengandung nutrisi penting, seperti antioksidan, vitamin (vitamin B), dan mineral (kalium dan magnesium).

Sifat antioksidan kopi mengandung senyawa antioksidan seperti asam klorogenat yang membuatnya menjadi alternatif yang lebih baik untuk energi dan kewaspadaan mental.

Sementara itu, adanya bahan tambahan seperti susu, gula, dan krim kocok juga dapat mempengaruhi rasa dan juga nutrisi dengan menambahkan kalori.

Kopi dingin
Nilai gizi kopi dingin masih mirip dengan kopi panas.

Namun, kopi dingin lebih sering dibuat dengan bahan tambahan, seperti kacang, susu, atau krim, yang dapat mengubah dampak kesehatan secara keseluruhan.

2. Efek pada Metabolisme

Kopi panas
Minum kopi panas dapat mempengaruhi metabolisme karena kandungan kafeinnya. Zat ini diketahui dapat meningkatkan laju metabolisme dan meningkatkan oksidasi lemak.

Selain itu, minum kopi panas dapat meningkatkan thermogenesis, yaitu proses produksi panas dalam tubuh yang dapat mendukung pembakaran kalori.

Kopi dingin
Kopi dingin juga mengandung kafein seperti halnya kopi panas. Namun, efeknya mungkin lebih kecil karena adanya bahan tambahan seperti sirup atau krim perasa.

Zat aditif ini memberikan kalori ekstra, sementara gula berpotensi menetralkan beberapa manfaat meningkatkan metabolisme.

3. Efek pada Pencernaan

Kopi panas
Kopi hitam dapat memberikan efek yang baik bagi pencernaan. Hal ini karena suhu hangat dapat membantu menstimulasi perut dan meningkatkan pencernaan.

Manfaat ini dapat dirasakan pada beberapa orang. Nantinya, hal ini akan merangsang saluran pencernaan dan meningkatkan intensitas buang air besar karena efek pencahar yang ringan.

Selain itu, kopi panas juga mengandung antioksidan. Hal ini dapat membantu mengurangi peradangan pada sistem pencernaan.

Kopi dingin
Bagi sebagian orang, efek kopi panas tidak terlalu berpengaruh pada sistem pencernaan. Apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

4. Efek hidrasi

Kopi panas
Orang yang minum kopi panas dapat mengalami dehidrasi ringan karena kandungan kafeinnya yang memiliki efek diuretik. Tapi, pada banyak orang efek ini sangat kecil.

Kopi dingin
Kopi dingin, terutama yang ditambahkan es, bisa lebih menghidrasi daripada kopi panas. Penambahan es atau air membantu meningkatkan asupan cairan, yang dapat bermanfaat untuk hidrasi.

5. Pertimbangan Kesehatan

Kopi panas
Kopi panas sering dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, seperti penurunan risiko penyakit tertentu. Misalnya, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gangguan neurodegeneratif.

Antioksidan dalam kopi panas juga membantu mengatasi stres oksidatif dan peradangan.

Kopi dingin
Kopi dingin juga bisa menyehatkan, jika bahan tambahan seperti gula atau lemak sedikit. Jika bahan tambahannya tinggi kalori, seperti sirup atau krim, maka dapat mengurangi manfaat kesehatannya.

6. Kandungan Kafein

Kopi panas
Orang yang sensitif terhadap kafein mungkin lebih menyukai kopi panas. Proses persiapan tradisional kopi panas dapat mengontrol kadar kafein dengan lebih baik, seperti menggunakan pilihan tanpa kafein.

Kopi dingin
Terkadang mengandung konsentrasi kafein yang lebih tinggi jika minum kopi dingin, terutama jika dibuat sebagai minuman keras seperti espresso.

Mana yang lebih sehat?

Baik kopi dingin maupun kopi panas memiliki khasiat yang kurang lebih sama. Untuk mana yang lebih sehat semua tergantung pada metode persiapan, penggunaan bahan, preferensi individu, dan juga waktu konsumsi. Hal ini dapat menentukan dampak metabolisme kopi terhadap kesehatan.

Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa konsumsi kopi yang berlebihan dapat memicu masalah pencernaan pada orang-orang tertentu. Misalnya seperti refluks asam lambung atau sakit perut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *