Kisah Cinta Sejati, Wanita Menikahi Pria Lumpuh, Via Chat Online

Kisah Cinta Sejati, Wanita Menikahi Pria Lumpuh, Via Chat Online

Kisah Cinta Sejati, Wanita Menikahi Pria Lumpuh, Via Chat Online Seorang wanita menikahi seorang pria dengan kondisi penyakit langka. Meski baru mengenalnya selama beberapa bulan, ia bertekad untuk melangkah ke jenjang pernikahan, karena terpesona dengan kepribadian pria tersebut. Wanita yang biasa disapa Lulu ini mengenal pria bernama Qichen itu secara online. Saat pertama kali berkomunikasi melalui pesan singkat, Lulu tidak pernah menyangka bahwa calon suaminya adalah seorang penyandang disabilitas.

Lulu dan Qichen pertama kali terhubung pada Januari 2024 di kolom komentar sebuah video yang diunggah di media sosial Douyin. Video tersebut bertemakan tentang cinta dan disabilitas.

Kisah Cinta Sejati, Wanita Menikahi Pria Lumpuh, Via Chat Online

“Dapatkah penyandang disabilitas menemukan cinta?” adalah judul video tersebut. Lulu kemudian menjawab “ya” di kolom komentar, yang kemudian memicu Qichen untuk memberanikan diri menyapanya.

Percakapan mereka di obrolan online berjalan dengan lancar dan keduanya menikmati waktu bersama. Bagi Lulu yang baru saja bercerai dan merasa tertekan karena harus tinggal kembali dengan orang tua yang lebih menyukai anak laki-laki daripada anak perempuan, kehadiran Qichen memberikan dampak yang sangat positif bagi kesehatan mentalnya.

Qichen sangat menyenangkan untuk diajak bicara, memberikan ketenangan dan semangat bagaikan ‘sinar matahari yang hangat’. Merasa bahwa Qichen adalah belahan jiwanya, Lulu melakukan perjalanan sejauh 1.600 km dari rumahnya di Guangxi Zhuang ke tempat tinggal Qichen di provinsi Anhui.

Lulu terkejut ketika bertemu langsung dengan Qichen dan mendapati bahwa dia tidak seperti kebanyakan orang. Qichen duduk di kursi roda, lumpuh, hanya mampu menggerakkan kepala dan dua ibu jarinya.

Seperti yang dilansir dari South China Morning Post, Qichen didiagnosa menderita Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) saat berusia tujuh tahun. Dengan Kelainan genetik ini ditandai dengan hilangnya otot yang secara progresif, dan secara bertahap menyebabkan Qichen kesulitan bergerak dan bernapas.

Tak peduli kondisi Qichen, Lulu tetap ingin bersamanya

Lulu juga dengan putusan yang sangat tekat untuk memutuskan melanjutkan hubungan mereka, meskipun Qichen hidup dengan banyak keterbatasan. Wanita berusia 33 tahun ini terpesona oleh sikap positif dan kecerdasan Qichen.

Keduanya meresmikan hubungan mereka dan mendaftarkan pernikahan pada Maret 2024. Lulu kini tengah mengandung anak dari Qichen. Usia kandungannya sudah menginjak empat bulan.

Lulu mengatakan keluarga Qichen memperlakukannya seolah-olah dia adalah putri mereka. Ibu Qichen berkata pada saat pernikahan, “Saya akan menebus dengan cinta apapun yang tidak bisa dilakukan oleh anak saya.”

Qichen berkata, “Saya sunguh tidak percaya saya bisa menemukan cinta dengan seseorang seperti lulu. Saya adalah orang yang paling beruntung di dunia ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *